Di sebuah pondok usang milik seorang hamba, Akal dan Hati berdiskusi berkenaan kasih sayang dan cinta.
AKAL : Assalamualaikum , sahabat .
HATI : Waalaikummussalam .
AKAL : Apa khabar iman , sahabat ?
Hati terdiam membisu .
Akal bertanya buat kali kedua .
AKAL : Apa khabar iman , sahabatku ?
HATI : Err , kurang sihat mungkin .
AKAL : Kenapa ?
HATI : Aku merindui dia segenap jiwaku .
AKAL : Dia yang mana sahabatku ?
HATI : Kedua dia. Dia Yang Hakiki , juga dia yang entah ke mana akhirnya .
AKAL : Tidak mengapa , itukan fitrah manusia .
HATI : Tapi rinduku padanya kadangkala membuatkan jiwaku runsing . Fikiranku melayang jauh memikirkan dia . Kadangkala , ketika beribadah juga aku teringat padanya .
AKAL : Cintamu padanya, juga cintamu pada-Nya . Cinta pada-Nya kan yang lebih utama .
HATI : Tapi , aku benar cinta dia . Aku rindu dia . Aku mencintainya kerana Allah . Kami saling menasihati untuk kebaikan . Aku mahu mengejar syurga bersamanya .
AKAL : Apa makna cinta ?
HATI : Kasih dan sayang .
AKAL : Bagiku cinta itu gila .
HATI : Mengapa pula begitu ?
AKAL : Apabila kita mencintai seseorang , kita selalu teringatkan dia . Apa yang dikatanya jangan, sejauh mungkin kita elakkan . Apa yang dimintanya , sehabis daya kita usaha . Bila ada yang lain mendekatinya , bergelodak rasa cemburu . Apakah kau rasa begitu duhai hati ?
HATI : Ya. Begitu yang ku rasa .
AKAL : Apa kau tahu apa pula ibadah ?
HATI : Orang kata ibadah itu, patuh dan taat .
AKAL : Sebenarnya , ibadah juga ialah cinta .
HATI : Bagaimana dimaksudkan dengan begitu ?
AKAL : Ibadah itu cinta . Berkasih-sayang dengan Tuhan .
Hati terdiam lagi .
HATI : Jadi , apa sebenarnya yang ingin kau sampaikan wahai Akal ?
AKAL : Fikirkanlah duhai Hati . Jika kau benar mencintai dia kerana Allah , apa kau ada mengadu kepada-Nya ?
HATI : Huh . Aku puas sudah berdoa . Aku mendoakannya siang dan malam .
AKAL : Apa kau akan berdoa pada-Nya hanya apabila kau terasa jauh darinya ? Apa kau hanya melipat gandakan ibadahmu ketika jiwamu rasa tidak tenang ?
Hati diam dan tertunduk .
AKAL : Bagaimana boleh kau katakan cintamu kerana Allah ? Sedangakan kau mengabaikan Dia ketika cintamu dengannya sedang indah bercahaya . Sabarlah duhai Hati . Barangkali Allah akan mengabulkannya di lain masa . Barangkali Allah punya hadiah yang lebih berharga untukmu .
Aliran sungai merah terasa semakin deras mengalir di kepala .
AKAL : Cinta kepada manusia yang gila seperti itu , hanya layak disandarkan kepada Allah . Allah menarik cintamu kerana Dia lebih mencintaimu . Allah merindui doa dan rintihan hamba-Nya . Allah mahu kau kembalo mengindahkan cintamu kepada-Nya !
Hati mulai menangis . Sepi . Kesal .
No comments:
Post a Comment